Rabu, 28 Oktober 2009

pertemuan 5

Pertemuan 5

Recruitmen peserta didik

Sebelum pak amril membuka pertemuan ke-5 ini dengan paparan presentasi dari adam, brian, karisma dan danang. Beliau mencoba untuk membuat mahasiswa untuk memiliki mimpi jika mempunyai sekolah, sanggar dan lain sebagainya. Tujuannya adalah agar kita sebagai manajer pendidikan dapat mempunyai pikiran dan konsep baru yang dapat memajukan pendidikan dan kesejahteraan bangsa.

Pada pertemuan kali ini pak amril mengatakan bahwa jika kita ingin membuat sebuah sekolah maka kita harus dapat memperbaiki kesejahteraan siswa dan peserta didik nantinya.

Dalam recruitmen ada yang namanya lembaga pendidikan. Adapun fungsi lembaga pendidikan itu adalah :

Teknis/ekonomis ; maksudnya adalah perbaikan individu, keluarga, masyarakat. Agar setelah mereka bersekolah ataupun belajar di sebuah sekolah atau lembaga tertentu nantinya akan membuat segala aspek kurang baik yang ada di dirinya dapat berubah menjadi lebih baik.

Adapun social manusiawi adalah kontribusi pada tatanan social, yang membahas mengenai hubungan antar manusia yang berkontribusi pada peradaban. Salah satunya adalah budaya yang berkembang; seperti disiplin, sopan santun dan lain-lain.

Hubungannya dengan politik adalah karena pendidikan harus mampu mengerti hak dan kewajiban untuk memajukan pendidikan. Di bahas pada kepentingan Negara : warga Negara harus tahu hak dan kewajiban kepemimpinan, partisipasi, demokrasi, kewenangan dan lain-lain.

Kultur budaya ; adalah agar dapat menjaga nilai-nilai baik di masyarakat dan mengembangkan nilai-nilai yang lebih baik untuk mmebentuk peradaban.

Peradaban adalah tingkat kemajuan budaya suatu bangsa dalam jangka waktu tertentu. Sedangkan fungsi dari budaya itu sendiri adalah dapat memelihara atau mempertahankan (statis) dan pengembangan atau inovasi (dinamis) budaya lama yang baik dapat menimbulkan efisiensi yang out of date atau kurang baik menjadi lebih baik.

Setelah beberapa lama pak amril menyampaikan materi, ditengah perkuliahan beliau mengatakan bahwa “harus focus!”, focus dalam membangun pendidikan yang lebih baik. Adapun yang harus di bangun adalah penyadaran public tentang pentingnya pendidikan untuk masa depan.

pendidikan merupakan proses transformasi IPTEK dan budaya, Mengembangkan IPTEK, Layanan masyarakat ; maksudnya adalah jika nanti kita telah selesai mengarungi pendidikan kita harus memberikan pelayanan yang terbaik untuk masyarakat karena biarbagaimanapun juga pendidikan harus memberikan perbaikan dalam segala aspek.

spiritual harus memahami hakikat kemanusiaan dan kesempurnaan sang pencipta.

recruitmen adalah berfikir bagaimana mendapat input terbaik agar sekolah atau lembaga apapun menjadi lebih baik.

Pengertian dari recruitmen tersebut adalah proses pencarian dan pemikatan calon peserta didik yang mampu untuk mendaftar sebagai calon peserta didik di suatu lembaga pendidikan tertentu.

Tahapan dalam recruitmen yaitu dicari sampai dengan penyertahan formulir/ aplikasi pendaftaran.

Pelaksanaan dari recruitmen ini dapat dilaksanakan oleh sekolah atau lembaga itu sendiri atau kolektif dan atau lembaga recruitmen.

recruitmen peserta didik, yaitu penentuan tujuan lembaga pendidikan, penentuan criteria peserta didik yang akan diterima, membuat estimasi jumlah rombongan belajar secara keseluruhan, penentuan jumlah peserta didik saat ini, serta penentuan jumlah peserta didik yang akan diterima, dengan memperhatikan criteria ; gender, prestasi dan lain sebagainya.

sumber recruitmen yang pertama adalah walk-ins, yaitu orang dating pada saat belum dibuka pendaftaran, walk-in yang baik adalah menuliskan nama dan menyerahkannya pada pihak sekolah. Kedua adalah internet, para calon pendaftar dapat dilihat dari internet. Ketiga advertising (periklanan), dalam periklanan dibagi menjadi dua bagian yaitu want advertising; yaitu menguraikan informasi secara lengkap, termasuk biaya yang harus dikeluarkan. Yang selanjutnya adalah blind advertising ; yaitu memberikan informasi terbatas. Sumber recruitmen yang ke-empat adalah dari lembaga pendidikan yang setingkat dibawah/ bukan sekolah itu sendiri. Yang ke-lima adalah organisasi atau komunitas. Dan yang terakhir adalah open house, biasanya dilakukan oleh sekolah-sekolah yang cukup bonafit.

evaluasi adalah untuk mengetahui efektivitas kegiatan recruitmen : yang pertama adalah jumlah pendaftar, ini harus di evalusi Karena jika jumlah yang telah ditretapkan tidak tercvapai maka ada kesalalahan teknis ataupun yang lain selama proses recruitmen berlangsung. Kedua jumlah yang diusulkan untuk diterima ; sekolah harus dapat menyusun rencana berapa orangkah yang harus diterima agar lembaga atau sekolah tersebut dapat berjalan dengan baik seperti semestinya. Ketiga jumlah yang diterima. Ke-empat pemanfaatan saluran recruitmen ; apakah semua saluran yang biayanya telah keluar banyak dapat menambah kebonafitan dari sekolah tersebut. Yang kelima adalah pelaksanaan recruitmen, dan yang terakhir adalah biaya-biaya yang di keluarkan, apakah sesuai atau dapat lebih dari yang di keluarkan pada saat recruitmen berlangsung.

Senin, 19 Oktober 2009

Pembelajaran Berbasis Internet Untuk Meningkatkan Mutu Pendidikan Pada Siswa Sekolah Dasar


Judul: Pembelajaran Berbasis Internet Untuk Meningkatkan Mutu Pendidikan Pada Siswa Sekolah Dasar
Bahan ini cocok untuk Semua Sektor Pendidikan bagian PENDIDIKAN / EDUCATION.
Nama & E-mail (Penulis): Rustantiningsih
Saya Guru di SDN Anjasmoro Semarang
Topik: Pembelajaran Internet
Tanggal: 8 Juli 2008

Pembelajaran Berbasis Internet Untuk Meningkatkan Mutu Pendidikan Pada Siswa Sekolah Dasar

A. Pendahuluan

1. Latar Belakang Masalah

Dewasa ini pemerintah menghadapi berbagai kendala dalam rangka peningkatan kualitas pendidikan. Ketidakmerataan mutu guru di sekolah menjadi alasan utama pemerintah untuk selalu memperhatikan peningkatan kualitas sumber tenaga kependidikan. Hal ini ditempuh karena keberhasilan mutu pendidikan sangat tergantung dari keberhasilan proses belajar-mengajar yang merupakan sinergi dari komponen-komponen pendidikan baik kurikulum tenaga pendidikan, sarana prasarana, sistem pengelolaan, maupun berupa faktor lingkungan alamiah dan lingkungan sosial, dengan peserta didik sebagai subjeknya.

Proses belajar mengajar sebagai sistem dipengaruhi oleh berbagai faktor. Salah satu di antaranya adalah guru yang merupakan pelaksana utama pendidikan di lapangan. Kualitas guru baik kualitas akademik maupun non akademik juga ikut mempengaruhi kualitas pembelajaran.

Faktor lainnya yang tak kalah pentingnya dalam menentukan keberhasilan kegiatan belajar-mengajar, adalah sumber belajar. Dalam rangka mengupayakan peningkatan kualitas program pembelajaran perlu dilandasi dengan pandangan sistematik terhadap kegiatan belajar-mengajar, yang juga harus didukung dengan upaya pendayagunaan sumber belajar di antaranya internet. Ini di satu pihak, sedangkan di pihak lain kenyataan menunjukkan bahwa sumber belajar dan sarana pembelajaran yang telah dibakukan, diadakan dan didistribusikan oleh pemerintah belum didayagunakan secara optimal oleh guru, pelatih dan instruktur.

Untuk mewujudkan kualitas pembelajaran, perlu ditempuh upaya-upaya yang bersifat komprehensif terhadap kemampuan guru dalam memanfaatkan internet sebagai sumber belajar. Namun demikian, berdasarkan isu yang berkembang dalam pendidikan, pembelajaran pada sekolah dasar belum berjalan secara efektif, bahkan banyak guru yang mengajar tanpa memanfaatkan sumber belajar. Mereka mengajar secara rutin apa adanya sehingga pembelajaran berkesan teacher centris.

Berkait dengan perkembangan teknologi jaringan komputer yang ada sekarang ini, siswa SD pun dapat belajar dengan menggunakan jaringan internet sebagai sumber belajar, tentu saja dengan bimbingan guru atau pendampingan orang tua. Namun ironisnya banyak guru yang belum mengenal internet padahal siswa sudah banyak yang terbiasa menjelajahi dunia maya tersebut.

Terkait dengan masalah tersebut, sudah seharusnya guru zaman sekarang ini mulai memanfaatkan internet sebagai sumber belajar. Dengan pembelajaran seperti ini diharapkan pengetahuan guru maupun siswa akan berkembang. Selain itu guru maupun siswa juga akan terbiasa mengoperasikan perangkat komputer tersebut, sehingga tidak ada lagi istilah guru gaptek (Gagap Teknologi) maupun siswa gaptek.

Kaitannya dengan internet sebagai sumber belajar, pada makalah ini akan dibicarakan pengertian internet, spesifikasi peralatan internet, pengertian sumber belajar, dan metode pembelajaran melalui internet.

2. Rumusan masalah

Dari uraian di atas permasalahan yang hendak dikaji yaitu bagaimanakah pembelajaran berbasis internet itu dapat diterapkan pada siswa sekolah dasar?

3. Tujuan dan Manfaat

a. Tujuan

Tujuan penulisan makalah ini untuk mendeskripsikan pembelajaran berbasis internet pada siswa sekolah dasar.

b. Manfaat penulisan ini meliputi manfaat teoretis dan praktis. Manfaat teoretis, makalah ini dapat digunakan sebagai acuan untuk memahami pembelajaran berbasis internet pada siswa sekolah dasar. Manfaat praktis, bagi guru sebagai masukan dalam memilih sumber belajar dan dapat menerapkannya dalam proses pembelajaran.

B. Pembahasan

1. Pengertian Internet

Diera globalisasi, negara-negara diberbagai belahan dunia sudah tidak ada lagi batas dalam mempeeroleh informasi. Dalam waktu yang sama di tempat berbeda dengan jarak yang jauh sekalipun orang saling bertukar informasi dana berkomunikasi. Kemajuan teknologi informasi ini tidak hanya dirasakan oleh dunia bisnis, akan tetapi dunia pendidikan juga ikut merasakan manfaatnya. Perkembangan teknologi informasi lebih terasa menfaatnya dengan hadirnya jaringan internet yang memanfaatkan satelit sebagai media transformasi. Hadirnya internet sebagai sumber informasi ini sangat memungkinkan seseorang untuk mencari dan menyebarkan segala ilmu pengetahuan dan teknologi termasuk penemuan penelitian keseluruh dunia dengan mudah, cepat, dan murah, sehingga pertumbuhan ilmu pengetahuan dan teknologi diharapkan dapat lebih cepat dan merata. Dengan demikian segala informasi yang ada di internet dapat dijadikan sebagai sumber belajar.

Pengertian internet itu sendiri adalah jaringan (Network) komputer terbesar di dunia. Jaringan berarti kelompok komputer yang dihubungkan bersama, sehingga dapat berbagi pakai informasi dan sumber daya (Shirky, 1995:2). Dalam internet terkandung sejumlah standar untuk melewatkan informasi dari satu jaringan ke jaringan lainnya, sehingga jaringan-jaringan di seluruh dunia dapat berkomunikasi.

Sidharta (1996) memberikan definisi yang sangat luas terhadap pengertian internet. Internet adalah forum global pertama dan perpustakaan global pertama dimana setiap pemakai dapat berpartisipasi dalam segala waktu. Karena internet merupakan perpustakaan global, maka pemakai dapat memanfaatkannya sebagai sumber belajar.

Secara umum dapat dikatakan bahwa internet adalah suatu istilah yang digunakan untuk menggambarkan saling hubungan antar jaringan-jaringan komputer yang sedemikian rupa sehingga memungkinkan komputer-komputer itu berkomunikasi satu sama lain.

2. Spesifikasi Peralatan Internet

Agar kita dapat mengoperasikan internet dengan baik, maka dibutuhkan perangkat keras dan perangkat lunak yang memadahi. Perangkat keras adalah komponen-komponen fisik yang membentuk suatu sistem komputer serta peralatan-peralatan lain yang mendukung komputer untuk melakukan tugasnya. Perangkat keras tersebut berupa:
(1) satu unit komputer,
(2) modem,
(3) jaringan telepon,
(4) adanya sambungan dengan ISP (Internet Service Provider).

Sedangkan perangkat lunak adalah program-program yang diperlukan untuk menjalankan perangkat keras komputer. Perangkat lunak ini kita pilih sesuai dengan:
(1) kemampuan perangkat keras yang kita miliki,
(2) kelengkapan layanan yang diberikan,
(3) kemudahan dari perangkat itu untuk kita operasikan dalam (User Friendly).

3. Pengertian Sumber Belajar

Dalam kawasan teknologi instruksional, sumber belajar pada dasarnya merupakan komponen teknologi instruksional, yang disebut dengan istilah "Komponen Sistem Instruksional". Teknologi instruksional adalah proses yang kompleks dan terpadu yang melibatkan orang, prosedur, ide, peralatan, dan organisasi untuk menganalisis masalah, mencari cara pemecahan, melaksanakan, mengevaluasi dan mengelola pemecahan masalah-masalah dalam situasi di mana kegiatan belajar-mengajar itu mempunyai tujuan dan terkontrol. Dalam teknologi instruksional, pemecahan masalah itu berupa komponen sistem instruksional yang telah disusun terlebih dahulu dalam proses desain atau pemilihan dan pemanfaatan, dan disatukan ke dalam sistem instruksional yang lengkap, untuk mewujudkan proses belajar yang terkontrol dan berarah tujuan, yang komponennya meliputi pesan, orang, bahan, peralatan, teknik dan latar (Setijadi, 1986:3).

Mudhofir (1992:13) menyatakan bahwa yang termasuk sumber belajar adalah berbagai informasi, data-data ilmu pengetahuan, gagasan-gagasan manusia, baik dalam bentuk bahan-bahan tercetak (misalnya buku, brosur, pamlet, majalah, dan lain-lain) maupun dalam bentuk non cetak (misalnya film, filmstrip, kaset, videocassette, dan lain-lain).

AECT menguraikan bahwa sumber belajar meliputi: pesan, orang, bahan, alat, teknik dan lingkungan. Komponen-komponen sumber belajar yang digunakan di dalam kegiatan belajar mengajar dapat dibedakan dengan dengan cara yaitu dilihat dari keberadaan sumber belajar yang direncanakan dan dimanfaatkan.

Sumber belajar yang sengaja direncanakan (by design) yaitu semua sumber belajar yang secara khusus telah dikembangkan sebagai komponen sistem instruksional untuk memberikan fasilitas belajar yang terarah dan bersifat formal. Sumber belajar karena dimanfaatkan (by utilization) yaitu sumber belajar yang tidak secara khusus didesain untuk keperluan pembelajaran namun dapat ditemukan, diaplikasi, dan digunakan untuk keperluan belajar (Setijadi, 1986:9).

Berdasarkan konsep-konsep di atas, sumber belajar pada dasarnya merupakan komponen sistem instruksional yang meliputi pesan, orang, bahan, peralatan, teknik dan latar (lingkungan). Dalam makalah ini titik berat sumber belajar yang dikaji adalah internet. Sedang orang, bahan, peralatan dan teknik merupakan sumber belajar pendukung.

3. Metode Pembelajaran Melalui Internet

Pembelajaran berbasis internet bagi siswa sekolah dasar sudah seharusnya mulai dikenalkan. Untuk itu para guru hendaknya sudah tahu lebih dahulu tentang dunia internet sebelum menerapkan pembelajaran tersebut pada siswa. Persiapan yang tak kalah pentingnya yaitu sarana komputer. Tentu saja dalam hal ini hanya dapat diterapkan di sekolah-sekolah yang mempunyai fasilitas komputer yang memadai. Walaupun sebenarnya dapat juga diusahakan oleh sekolah yang tidak mempunyai fasilitas komputer misalnya dengan mendatangi warnet sebagai patner dalam pembelajaran tersebut.

Setelah semua perangkat untuk pembelajaran siap, guru mulai melakukan pembelajaran dengan menggunakan sumber belajar internet. Bagi siswa sekolah dasar tentu saja akses-akses yang ringan yang berkaitan dengan mata pelajaran yang diajarkan. Disinilah kepiawaian seorang guru ditampilkan dalam mendampingi, membimbing dan mengolah metode pembelajaran agar tujuan pembelajaran yang diharapkan tercapai.

Beberapa metode yang dapat dilakukan oleh guru, diantaranya: diskusi, demonstrasi, problem solving, inkuiri, dan descoveri. Guru memberikan topik tertentu pada siswa, kemudian siswa mencari hal-hal yang berkaitan dengan hal tersebut dengan mencari (down load) dari internet. Guru juga dapat memberikan tugas-tugas ringan yang mengharuskan siswa mengakses dari internet, suatu misal dalam pembelajaran Bahasa Indonesia siswa dapat mencari karya puisi atau cerpen dari internet. Siswa juga dapat belajar dari internet tentang hal-hal yang up to date yang berkaitan dengan pengetahuan. Guru memberi tugas pada siswa untuk mencari suatu peristiwa muthakir dari internet kemudian mendiskusikannya di kelas, lalu siswa menyusun laporan dari hasil diskusi tersebut.

Metode-metode tersebut dapat dilakukan guru dengan model-model pembelajaran yang bervariasi sehingga siswa semakin senang, tertarik untuk mempelajarinya sehingga proses pembelajaran tersebut menjadi pembelajaran yang bermakna. Dengan pembelajaran berbasis internet diharapkan siswa akan terbiasa berpikir kritis dan mendorong siswa untuk menjadi pembelajar otodidak. Siswa juga akan terbiasa mencari berbagai informasi dari berbagai sumber untuk belajar. Pembelajaran ini juga mendidik siswa untuk bekerjasama dengan siswa lain dalam kelompok kecil maupun tim. Satu hal lagi yang tidak kalah pentingnya yaitu dengan pembelajaran berbasis internet pengetahuan dan wawasan siswa berkembang, mampu meningkatkan hasil belajar siswa, dengan demikian mutu pendidikan juga akan meningkat..

C. Penutup

1. Simpulan

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran internet dapat diterapkan di sekolah dasar dengan beberapa metode pembelajaran (diskusi, inkuiri, deskoveri, dan problem solving) serta menggunakan model pembelajaran yang dikemas sederhana, menarik, dan menyenangkan siswa, sehingga pembelajarannya lebih bermakna.

Dengan pembelajaran berbasis Internet mendidik siswa untuk berpikir kritis, menambah wawasan dan pengetahuan siswa, mendidik siswa untuk belajar otodidak, dan meningkatkan hasil belajar siswa sehingga mampu meningkatkan mutu pendidikan.

2. Saran

Para pendidik dan pihak-pihak yang terkait hendaknya mulai menyiapkan dan memperkenalkan pembelajaran berbasis internet ini kepada siswa SD, agar para siswa siap menghadapi tantangan zaman dan dapat menerima perkembangan teknologi informasi dan komunikasi dengan cepat.

DAFTAR PUSTAKA

Mudhofir. 1992. Prinsip-prinsip Pengelolaan Pusat Sumber Belajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Setijadi. 1986. Definisi Teknologi Pendidikan (Satuan Tugas Definisi dan Terminologi AECT). Jakarta: Rajawali.

Shirky, C.1995. Internet lewat E-mail. Jakarta: PT. Alex Media Komputindo.

Sidharta, L.1996. Internet: Informasi Bebas Hambatan 1. Jakarta: PT Alex Media Komputindo.

Konsep dasar
Manajemen Kesiswaan

Pengertian manajemen ?

Proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan usaha-usaha anggota organisasi dan penggunaan sumber daya organisasi lainnya secara efektif dan efisien, untuk mencapai tujuan organisasi.

Pengertian peserta didik ?

w Anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur (formal, informal, non formal); jenjang (dasar, menengah, tinggi) dan jenis pendidikan (umum, kejuruan, akademik, profesi, vokasi, keagamaan, khusus) tertentu

Fungsi manajemen peserta didik :

w Fungsi Manajerial :

P O A C

w Fungsi operasional :

Rekrutmen, Seleksi, Penempatan, Orientasi, Pengembangan, BK, layanan tambahan, pemberhentian, sistem informasi kesiswaa

Aspek dalam perencanaan :

w Pemilihan dan penetapan tujuan

w Analisis kohort : menjelaskan akibat yg terjadi terhadap populasi kohort setelah diamati dan diikuti selama jangka waktu tertentu

w Penentuan:

Ø strategi

Ø kebijakan

Ø program

Ø prosedur

Ø metode

Ø sistem

Ø anggaran

Ø standar yang dibutuhkan

pengorganisasian :

w Penentuan sumber daya dan kegiatan untuk mencapai tujuan

w Perancangan dan pengembangan suatu organisasi atau tim kerja

w Penugasan tanggung jawab tertentu

w Pemberian kewenangan

Pengarahan :

w Membuat orang mau bekerja

w Komunikasi

w Motivasi

w Disiplin

Pengawasan :

w Apakah tujuan tercapai ?

w Kegiatan yang tidak diinginkan atau dibutuhkan jangan terjadi lagi

w Penetapan standar

w Penentuan ukuran kinerja

w Pengukuran hasil pelaksaan à dibandingkan dgn standar

w Pengambilan tindakan koreksi à bila ada penyimpangan

Rekruitmen :

w Membuat calon siswa terpikat

w Saluran informasi

w Evaluasi: jumlah pendaftar, jumlah yang diterima, jumlah yg masuk

w Form-form

Seleksi

w Tantangan ethis

w Tantangan organisasi

w Langkah2: administratif, tes2 (psiko, TPA, performance), wawancara, evaluasi medis, keputusan hasil seleksi.

Penempatan :

w Penempatan di klas

w Penjurusan

w Manajemen kelas: posisi, moving class, staying class

Orientasi :

w Tujuan

w Materi : sejarah, fasilitas, hak dan kewajiban, personalia, tata tertib, tata krama

w Teknis, mekanisme, cara

w Waktu

w pelaksana

pengembangan :

w Kurikuler à akademik

w Ko kurikuler

w Ekstra kurikuler

w Organisasi à kepemimpinan

Bimbingan dan konsel :

w merencanakan kegiatan penyelesaian studi, perkembangan karir serta kehidupan-nya di masa yang akan datang;

w mengembangkan seluruh potensi dan kekuatan yang dimilikinya seoptimal mungkin;

w menyesuaikan diri dengan lingkungan pendidikan, lingkungan masyarakat serta lingkungan kerjanya;

w mengatasi hambatan dan kesulitan yang dihadapi dalam studi, penyesuaian dengan lingkungan pendidikan, masyarakat, maupun lingkungan kerja.

Fasilitas layanan :

w Beasiswa

w Kantin

w UKS, klinik, dokter kecil

w Sarana olahraga dan seni

w Sarana ibadah

Pemberhentian :

w Droup out

w Pindah à mutasi

w Lulus

Paparan tersebut diatas merupakan bahan yang diberikan oleh pak amril pada saat menjelaskan mengenai konsep dasar manajemen kesiswaan, dengan penjelasan dari beliau yang cukup gamblang dan mudah dimengerti membuat kita semua mahasiswa manajemen pendidikan reguler 2008, khususnya saya dapat lebih mengerti bahgaimana memanage peserta didik yang baik dalam penerapan konsep yang akan diterapkan.

Malam itu… langit di sebuah daerah di Jakarta nampak hening tak bernyawa, langit Kepulauan Seribu Jakarta yang indah dengan bintang dan perkakas luar angkasa lainnya menyaksikan kelahiran penghuni baru di bumi..

24 mei 1991, atau sekitar 18 tahun yang lalu telah lahir seorang anak laki-laki dengan kulitnya yang putih serta wajahnya yang mungil. Dia merupakan anak pertama dari pasangan Bapak Ramli dan Ibu Nurmilah, mereka merupakan pasangan yang amat bahagia saat itu, karena baru mendapatkan anak setelah 2 tahun menikah.

Anak itu mengeluarkan suara manjanya (tangisan), yang semua bayi normal melakukannya, semua orang disampingnya bergembira saat itu menyambut manusia baru di lingkungannya.

Anak itu bernama Erwin Samuel Ramli…\

Yah, itu adalah nama saya..!! pada awalnya nama tersebut diatas mendapat sambutan baik dikeluarga saya, tapi setelah beberapa lama akhirnya makna dari nama tersebut sedikit diragukan oleh pihak kelarga yang lain. Karena nama tengan sebelum patrineal ayah saya merupakan nama seorang nabi dalam agama lain, dan akhirnya nama itupun terpotong dengan sendirinya menjadi ‘Erwin”… seakan telah dirancang oleh Tuhan… ternyata nama yang tertulis dalam akta kelahiran saya hanyalah nama “Erwin”, dengan alas an yang berbeda dan dengan jangka waktu yang cukup lama. Akta kelahiran itu dibuat 1 tahun setelah saya lahir, dan alasannya adalah karena nama saya terlalu panjang sehingga petugas dari kependudukan di daerah saya malas untuk menulis nama yang cukup panjang yang saya punya.

Saat berumur 3 tahun, orang tua saya telah melatih saya untuk bersosialisasi dengan orang lain, saya telah didaftarkan di salah satu taman kanak-kanak di dekat rumah, dan akhirnya dapat menyelesaikian pendidikan di taman kanak-kanak itu selama dua tahun, saat itu umur saya masih 5 tahun, dan orang tua saya merasa bahwa umur saya waktu itu cukup untuk masud ke sekolah dasar, yang sebenarnya merekapu tahu bahwa standar masuk ke sekolah dasar adalah anak yang berusia 6-7 tahun, tapi saat itu ada kebijakan tersendiri dari kepala sekolah yang kebetulan masih berkerabat dengan orang tua saya dengan memberikan saya masa percobaan selama satu caturwulan pertama. Faktanya, setelah satu caturwulan saya berada di kelas satu saya berhasil menjadi juara kelas di kelas tersebut, yang akhirnya membuat saya di terima pada tahun pelajaran waktu itu. Dan karena itu jugalah yang akhirnya membuat saya menjadi orang yang paling muda pada masanya hingga saat ini, SDN 01 PG Pulau Panggang Kepulauan Seribu, inilah sekolah yang menerima saya saat itu.

Setelah 6 tahun berada di sekolah yang cukup enyenangkan itu, orang tua saya menyekolahkan sya di SLTPN 133 Jakarta, yang bertempat di Pulau Pramuka Kepulauan Seribu, yah.. sekolah saya kala itu terletak di pulau yang berbeda, yang membuat saya untuk menyebrangi lautan setiap harinya, tapi bagi anak-anak Pulau seribu itu bukan sebuah hambatan, tetapi merupak tantangan dan sesuatu yang harus dilewati untuk meraih cita-cita akademis pendidikan. Dan di sekolah inilah awal saya memulai karier akademis pada tingkat sekolah, yaitu dengan menjadi ketua MPK, anggota PMR dan Pramuka. Dan semua itu benar-benar menjadi pengalaman yang berharga dalam hidup saya.

SMA Negeri 69 Jakarta

Yah, sekolah yang telah membentuk Erwin sebagai seseorang yang benar-benar berharga dan berguna..

Semua kenangan hidup, semua pengalaman akademis yang menarik, segala pelajaran dan peradaban hidup dan yang paling penting sekolah ini merupakan sebuah tempat yang telah menjadi bagian terbesar sejarah dalam hidup saya.

Di sekolah ini seoarang Erwin di explore kemampuannya, dengan berbagai kepercayaan dan segala perhatian yang diberikan oleh semua orang. Pada tahun pertama di sekolah ini, saya sudah dipercaya untuk menjadi Wakil Ketua OSIS berdasarkan pemilihan yang terselenggara, anggota PMR, PRamuka dan KIR. Hingga saya lulus sekolah, inilah daftar organisasi dan kegiatan yang pernah saya ikuti :

Ka. Bid. Kesejahteraan : PHBI 2008-…

Wakil Ketua OSIS : SMA N 69 Jakarta 2005-2006

Sekretaris Coral Love : SUDIN Perikanan 2006-2007

Ketua OSIS : OSIS SMA N 69 Jakarta 2006-2007

Sekretaris Bidang Rohis : OSIS SMA N 69 Jakarta 2006-2007

Anggota : KIR SMA N 69 Jakarta 2006-2007

Ketua PRAMUKA : DKC Kep. Seribu 2008-…

Anggota : Ikatan Putra Putri Bahari 2008-…

Dan dari semua itu ada satu keberhasilan yang menurut saya paling berharga dalam hidup saya, yang telah membuka gerbang jalan baru dalam hidup saya untuk berkarya, yaitu dengan terpilihnya saya menjadi duta pariwisata kepulauan seribu, yang harus dicapai dengan melalui berbagai tes dan seleksi yang juga dapat memberikan saya tambahan uang jajan saat tugas datang.

And finally..

Universitas Negeri Jakarta, Fakultas Ilmu Pendidikan, manajemen pendidikan menjadi lading dasar pendidikan yang harus saya manfaatkan dengan baik…

To be continued …

Minggu, 18 Oktober 2009

Perencanaan Kesiswaan

Untuk mencapai tujuan pendidikan yang berkualitas diperlukan manajemen pendidikan yang dapat memobilisasi segala sumber daya pendidikan. Manajemen pendidikan itu terkait dengan manajemen peserta didik yang isinya merupakan Perencanaan. Dalam sesuatu hal yang kita lakukan membutuhkan perencanaan. Demikian dalam manajemen pendidikan. Dengan perencanaan yang baik seorang manager pendidikan dapat mencapai tujuannya secara efektif dan efisien.

Menurut saya Perencanaan dalam peserta didik adalah penentuan urutan tindakan yang harus dilakukan dalam memprakirakan segala aspek pendidikan baik biaya, pengelolaan waktu yang berguna untuk mengelola peserta didik berdasarkan data dengan memperhatikan priotas yang wajar bersifat efisien untuk mencapai tujuan pendidikan.

Untuk membuat perencanaan yang baik kita juga harus mengetahui tidak hanya bagian internalnya tetapi juga bagian eksternalnya.

Sesuai dengan materi yang disampaikan bahwa ada dua aspek (faktor internal dan eksternal) yang pelu diperhatikan dalam Perencanaan yaitu :

Faktor Eksternal

  1. Industry and market
  2. Competitor
  3. Political and Regulatory
  4. Social
  5. Human Resources
  6. Macroecomic
  7. Technological

Faktor Intetnal

  1. Strategi
  2. Kebijakan
  3. Program
  4. Prosedur
  5. Metode
  6. Sistem
  7. Anggaran
  8. Standar yang dibutuhkan

Hal-hal tersebut yang sangat penting diperhatikan dalam membuat perencanaan. Karena Perencanaan yang baik harus melihat dari berbagai aspek internal dan eksternal.

untuk apa perencanaan :

  1. Arah dan Tujuan
  2. Apa yang mesti dikerjakan
  3. Kapan dikerjakan
  4. Bagaimana cara untuk mengerjakan dan siapa yang akan mengerjakannya.

Dengan demikian sebelum kita merencanakan sesuatu kita harus sudah mengetahui hal-hal apa yang harus kita lakukan sebelumnya, Beliau juga mengatakan bahwa mengapa dibutuhkan perencanaan dalam pendidikan. Karena agar kita mengetahui “Prioritas” mana yang harus didahulukan . Sehingga dalam membuat perencanaan kita dapat menyusun hal-hal yang menjadi prioritas utama. Agar pencapaian tujuan dapat berjalan secara efektif dan efisien.

perencanaan kesiswaan harus memuat :

1. strategi

2. kebijakan

3. program pengembangan siswa

4. prosedur

5. metode

6. sistem

7. anggaran

8. standar yang dibutuhkan

materi/muatan :

rekruitmen, seleksi, penempatan, orientasi, pengembangan, BK, mutasi, fasilitas layanan, pemberhentian/redundansi.

Dalam pelaksanaan dari kegiatan pengelolaan kesiswaan mencakup kegiatan kegiatan antara lain:

1. Perencanaan Kesiswaan

Perencanaan kesiswaan berhubungan dengan program kesiswaan yang akan dilaksanakan dalam satu semester atau satu tahun pelajaran baik itu berhubungan dengan kegiatan ekstra kurikuler atau kokurikuler.

2. Penerimaan Siswa Baru (PSB)

Dalam kegiatan Penerimaan Siswa baru menyangkut masalah:

a. Kebijakan Penerimaan Siswa Baru

b. Jumlah Penerimaan Siswa Baru

c. Sistem Penerimaan Siswa baru

d. Orientasi Siswa Baru.

3. Kehadiran Siswa di Sekolah

Masalah kehadiran siswa di sekolah bukan hanya secara fisik siswa melainkan keterlibatan siswa dalam kegiatan kegiatan sekolah seperti yang disebutkan dalam ‘Dictionari of Education’(Good Carter).Kehadiran siswa di sekolah biasa disebut dengan istilah presensi siswa yang menyangkut dua hal yaitu masalah kehadiran siswa di sekolah (school attendece) dan ketidakhadiran siswa di sekolah (non school attendence).

4. Pembinaan Disiplin Siswa

Masalah disiplin merupakan suatu masalah yang sangat penting di sekolah. Disiplin sekolah sering dijadikan ukuran untuk keberhasilan kepala sekolah dalam memimpin sekolahnya. Ada 3 teknik pemberian disiplin di sekolah yaitu :

a. Teknik pengendalian dari luar (external control technique)

b. Teknik pengendalian dari dalam (inner control technique)

c. Teknik pengendalian kooferatif (cooferatif control technique).

5. Kenaikan Kelas dan Penjurusan.

Persyaratan persyaratan kenaikan kelas dan penentuan jurusan program telah diatur secara terinci dalam kurikulum SMA baik itu kenaikan kelas atau kelulusan siswa.

6. Perpindahan Siswa

Perpindahan siswa sering disebut mutasi siswa. Perpindahan ini ada dua macam yaitu :

a. Perpindahan siswa dari suatu sekolah ke sekolah lain yang sejenis.

b. Perpindahan siswa dari suatu jenis program ke jenis program lain.

7. Kelulusan

Proses kelulusan adalah administrasi siswa yang paling akhir. Kelulusan adalah pernyataan dari sekolah sebagai suatu lembaga tentang telah diselesainya program pendidikan di suatu sekolah dan berhasil dalam UAN dan UAS maka kepadanya diberikan STTB atau ijazah.

8. Kegiatan Ekstra Kelas

Kegiatan Ekstra kelas adalah kegiatan pendidikan yang diselenggarakan di luar jam pelajaran biasa. Kegiatan ini dilakukan sore hari bagi sekolah yang masuk pagi hari, untuk sekolah yang masuk sore dilakukan pada pagi hari. Kegiatan ini meliputi ekstra kurikuler seperti olahraga, kesenian, pramuka, dan ketrampilan lain, dan kokurikuler seperti mengerjakan PR, mempelajari buku buku, latiham mata pelajaran olimpiade, latihan debat bahasa inggris, diskusi kelompok dan lain sebagainya.

9. OSIS

Organisasi Kesiswaaan merupakan wadah atau arena tempat kehidupan siswa sebagai calon anggota masyarakat. Pada organisasi ini siswa mendapatkan pembelajaran dan pengalaman dalam memimpin, bekerja sama, demokrasi, toleransi, dan mengendalikan organisasi.

Dengan sinergisnya antara kegiatan akdemik , kegiatan kesiswaan dan dukungan sarana prasarana yang ada di sekolah akan melahirkan anak anak yang tidak hanya hebat pada bidang akademis (keilmuan) tetapi juga akan kreatif, inovatif bahkan dapat mandiri dengan ketrampilan ketrampilan yang dipunyainya.

Sehingga sekolah benar benar menjadi tempat menempa anak anak yang mampu berkompetisi dengan cerdas dan sehat serta tujuan pendidikan yang ingin menciptakan manusia seutuhnya mudah mudahan akan terwujud sesuai dengan amanah UUD 1945 dan dasar negara yaitu Pancasila.