Senin, 07 Desember 2009

Pertemuan 10

PEMBINAAN DISIPLIN SISWA

Disiplin merupakan sebuah potret keberhasilan seseorang dalam mengolah lembaga atau sumber daya. Dalam dunia pendidikan, sikap disiplin sangat diperlukan sebagai salah satu sarana pendukung terciptanya efisiensi pendidikan, akrena dengan disiplin maka pembuangan waktu yang sia-sia akan terminimalisir. Tidak hanya dalam dunia pendidikan, sikap disiplin haruslah dimiliki oleh setiap komponen organisasi, dalam sekolah misalnya ; disiplin tidak hanya diwajibkan oleh peserta didik, tetapi kepala sekolah, guru, staf dan karyawan sekolah lainnya harus menunjukkan sikap disiplin mereka utnuk menunjang kelancaran proses pembelajaran.

Pendisiplinan sekolah adalah usaha atau perilaku agar disiplin berjalan dengan baik atau agar tidak menyimpang dan pemberian motivasi untuk berperilaku yang baik. Pendisiplinan sekolah perlu dilakukan, selain untuk membuat nama sekolah menjadi lebih baik juga secara tidak langsung dapat melatih peri laku seluruh masyarakat sekolah menjadi lebih baik.

Aturan sekolah merupakan standar yang telah ditetapkan oleh sekolah untuk dipatuhi oleh seluruh masyarakat sekolah, dari mulai pakaian seragam yang harus digunakan ke sekolah, waktu masuk dan keluar sekolah, perilaku sosial dan etia belajar dan bekerja harus jujur.

Tujuan disiplin sekolah adalah agar teriptanya perilaku yang tidak menyimpang, mendorong siswa untuk melakukan perilaku yang baiki dan benar, membantu siswa memahami dan menyesuaikan diri dengan tuntutan lingkungan dan menjauhi hal-hal yang dilarang oleh sekolah dan upaya agar siswa dapat belajar hidup dengan kebiasaan-kebiasaan yang baik dan bermanfaat.

Ada dua macam disiplin yang ada, yang pertama adalah disiplin preventiv, maksudnya adalah upaya menggerakkan siswa untuk mengikuti dan mematuhi peraturan yang telah ditetapkan. Disiplin yang kedua adalah disiplin korektiv yaitu pemberian kesempatan kedua apabila seseorang melanggar aturan yang telah ditetapkan.

Penyebab perilaku indisipline adalah; sikap guru yang kurang baik dan peduli terhadap peserta didiknya sehingga membuat peserta didik berpandangan tidak diperhatikan dan akan tetap melakukan hal-hal yang tidak sesuai dengan peraturan; kondisi sekolah yang kurang menyenangkan; masalah dalam diri siswa yang kadang bertingkah seperti penguasa dan melanggar tanpa beban peraturan yang dibuat oleh sekolah; kurikulum terlalu baku, tidak atau kurang fleksibel dan terlalu dipaksakan.

Upaya guru menumbuhkan disiplin siswa dapat dilakukan dengan cara membantu siswa mengembangkan pola perilaku untuk diri siswa itu sendiri, membantu siswa meningkatkan standar perilakunya dalam hal ini guru dapat menjadi pembimbing ataupun konselor, menggunakan pelaksanaan aturan sebagai alat. Pentingnya disiplin adalah akan sangat membantu proses penerapan sistem di sekolah. Rasa hormat terhadap otoritas atau kewenangan merupakan kepentingan disiplin yang pertama karena patuh merupakan salah satu bukti yang sangat nyata orang tersebut mendisiplinkan dirinya sendiri. Kepentingan selanjutnya adalah upaya untuk menanamkan kerja sama, kebutuhan untuk berorganisasi (kebutuhan orang lain untuk memahami), rasa hormat terhadap orang lain, keingtinan untuk melakukan hal yang tidak menyenangkan, memperkenalkan contoh perilaku tidak disiplin.

Strategi umum untuk merangsang kedisiplinan diri adalah menumbuhkan konsep diri siswa sehingga siswa dapat berperilaku disiplin; keterampilan berkomunikasi; konsekuensi logis (konsekuensi yang terukur); klarifikasi nilai (siswa harus diberikan informasi tentang hal yang baik); analisis transaksional (modifikasi perilaku dengan membangun kesepakatannya); terapi realitas, maksudnya adalah melatih diri agar terbiasa menerima keadaan yang sebenarnya; disiplin yang terintegrasi; modifikasi perilaku serta tantangan bagi disiplin adalah adanya pemberontakan yang sewaktu-waktu bisa terjadi dan kita sudah harus memikirkan bagaimana solusinya.

Dalam membuat peraturan sekolah haruslah rinci dan jelas, agar siswa dapat dengan benar-benar patuh terhadap sistem manajemen sekolah dan bagti siswa yang melanggar harus diberikan sanksi sesuai dengan tingkat pelanggaran yang dilakukan. Ada berbagai macam jenis peraturan ada peraturan permisif yaitu orang dibiarkan bertindak sesuai dengan keinginannya namun harus tetap berada di koridor yang telah ditetapkan; ada juga peraturan demokratis yaitu mengtikutsertakan siswa dalam pembuatan peraturan sekolah, teknik ini menekankan kepada aspek educatif dan aspek hukuman

Tidak ada komentar:

Posting Komentar